Isnin, Disember 10, 2012

HUTAN AOKIGAHARA YANG MENYERAMKAN


Di sebalik keindahan Gunung Fuji, Jepun yang dilihat dari jauh, ada cerita tentang hutan di situ, hutan yang diberi nama 'Hutan Aokigahara'...

Gunung Fuji


Gunung Fuji merupakan salah satu tempat pengembaraan yang sangat terkenal di Jepun. Pelbagai keindahan alam yang disajikan, sangatlah wajar jika para pengembara yang datang ke Jepun ingin mengunjungi gunung tersebut.

Namun ternyata di Gunung Fuji terdapat pula satu lokasi yang juga menjadi perbincangan banyak orang, iaitu hutan Aokigahara. Aokigahara adalah hutan yang memiliki keindahan dan ketenangannya tersendiri.

Untuk memasuki kawasan ini, Anda harus menyeberang melalui semak pohon, melewati akar-akar pohon dan batu. Dari situ Anda bisa mendapatkan akses untuk melihat Gunung Fuji dari sudut yang menakjubkan dan menjelajahi gua-gua ais yang tersembunyi.

Pintu Masuk Hutan 
Tapi siapa yang menyangka di sebalik keindahan dan ketenangan itu semua, hutan ini memiliki ceritanya sendiri. Terselubung dalam kegelapan dan keheningan yang luar biasa menjadikan tempat ini adalah tempat yang sesuai untuk bersendirian dan refleksi,dengan lebih tepat lagi untuk mati. Menurut data pemerintahan setempat, paling sedikit 100 orang yang membunuh diri di sini setiap tahun.

Hutan Aokigahara selalu dikaitkan dengan mitos dan legenda yang mengerikan, serta dipercayai orang jepun akan membuang orang tua mereka yang telah lanjut usia di daerah pegunungan. Hal ini dilakukan kerana mereka terlalu miskin untuk menyara kehidupan orang tua mereka. Cerita ini adalah cerita kuno dan mungkin mereka tidak lagi melakukan perkara sebegitu.



Selain kisah tragis tersebut, cerita tentang syaitan, iblis, jin dan hantu yang bergentayangan juga tersebar luas di hutan ini. Sebutan Aokigahara sebagai ‘Hutan Bunuh Diri’ semakin menjadi-jadi ketika pengembara telah menjumpai mayat membusuk di hutan ini pada tahun 1950. Dan sejak awal 1970, pasukan polis setempat yang dibantu oleh sejumlah sukarelawan dan wartawan sering menjelajahi daerah tersebut untuk mencari mayat.

Dipercayai juga bahawa kecenderungan untuk bunuh diri di daerah hutan ini berasal dari, novel tahun 1960 karya Seicho Matsumoto yang berjudul Nami no Tō (Tower of Waves)dimana sepasang kekasih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di hutan Aokigahara.


Tingkat kematian menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahun dan mencapai puncaknya pada tahun 2004 ketika 108 orang melakukan bunuh diri di hutan ini. Dan pada tahun 2010, ada sekitar 247 orang yang mencuba untuk bunuh diri di hutan ini. Meskipun hanya 54 yang berhasil, namun menjadi hal yang umum jika menemukan jasad yang tergantung di hutan ini.


Keadaan di dalam hutan

Saat ini, Aokigahara menjadi tempat bunuh diri paling popular kedua di dunia setelah Jambatan Golden Gate. Pihak berwajib juga telah menempatkan tanda peringatan yang bertuliskan, Dilarang Masuk dan tulisan lain di pintu masuk hutan “Pikirkan baik-baik tentang anak-anak Anda dan keluarga Anda”.

p/s : Nak tengok keadaan dalam hutan ni, carilah "Hutan Aokigahara", mengerikan...

Tiada ulasan:

Catat Ulasan